Selamatkan Generasi Muda dari Para Perusak
KHUTBAH
PERTAMA
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Tanggung jawab terhadap pertumbuhan
pemuda merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. Karena pemuda itu adalah
amanah di pundak orang tua dan semua orang akan dimintai pertanggungan jawab
terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggungannya. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا
أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَايُؤْمَرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusi dan batu; para penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)
Kita sekarang berada pada zaman yang
penuh dengan beragam keburukan dan cobaan yang bertebaran, sehingga karena saking banyaknya cobaan, seakan cobaan berikutnya membuat cobaan
sebelumnya terasa lebih ringan.
Mungkin ini merupakan bukti
kebenaran sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya umat kalian ini
dijadikan keselamatannya dipermulaannya, sedangkan masa akhirnya akan tertimpa
musibah dan hal-hal yang kalian ingkar. Dan cobaan akan
berdatangan sehingga sebagian dari cobaan tersebut (menyebabkan) cobaan yang lain
terasa ringan. Saat cobaan
terjadi, seorang mukmin akan mengatakan, “Inilah masa kebinasaanku,” kemudian cobaan itu
berlalu. Lalu datang lagi cobaan (yang lain), seorang Mukmin mengatakan, “Ini masa
kebinasaanku.” Maka barangsiapa yang suka diselamatkan dari api neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka hendaklah (saat) kematian mendatanginya dia
dalam keadaan beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hari akhir.”
Pada zaman kita ini tipu daya
orang-orang kafir semakin meningkat, sampai tipu daya ini memasuki rumah-rumah
kaum muslimin. Orang-orang kafir ini ingin mengikis agama kaum muslimin,
menggoncang keimanan mereka, menghancurkan perilaku mereka, menebarkan
keburukan dan perbuatan hina di tengah kaum muslimin, mengeluarkan mereka dari
penjagaan Islam. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mewujudkan
keinginan busuk mereka.
Kaum
muslimin, rahimakumullah
Pada zaman dahulu, orang-orang kafir
tidak leluasa menyusupkan racun (pemikiran-pemikiran) mereka ke
pemikiran-pemikiran para pemuda muslim; Mereka tidak mampu menampakkan
kekufuran, penyelewengan, perbuatan tak senonoh mereka. Tapi sekarang,
pemikiran mereka diterbangkan oleh angin, angin yang bisa membinasakan, bahkan
angin-angin berapi yang menghancurkan agama dan perilaku terpuji, mencabut akar
akhlak terpuji, kebaikan serta sendi-sendi al-haq dan keyakinan.
Melalui channel-channel
dan siaran langsung, orang-orang kafir itu mampu memasuki akal-akal dan pikiran
pemuda muslim; mereka juga mampu menyelinap ke rumah-rumah kaum muslimin guna
membawa keburukan dan racun-racun mereka, menebar kekufuran, penyelewengan, dan
perbuatan tak senonoh mereka. Mereka menyebarkan perilaku hina dan rendahan
mereka melalui pentas-pentas, pendidikan-pendidikan buruk, dan keji. Semua ini
akan membuat jiwa para pemuda dan pemudi Islam menjadi suka bermesraan,
kerusakan, dan menenggak khamr. Bahkan itu sebagai jebakan yang menjerat
hati yang lalai dan lemah, sehingga menyebabkan akidah mereka rusak, perilaku
menyimpang, dan terjerembab dalam lumpur keburukan. Dan tidak ada keburukan
yang lebih besar dan lebih berbahaya dibandingkan dengan keburukan yang
menyerang kaum muslimin di rumah-rumah mereka, serangan beracun yang membawa
keburukan dan kerusakan.
Kaum
muslimin, rahimakumullah
Ironisnya, meski bahayanya sudah
demikian terlihat dan terbukti, masih ada saja anak-anak kaum muslimin yang
duduk berjam-jam bahkan sepanjang hari di depan layar yang bisa menghancurkan
mereka. Mereka mendengarkan dengan seksama ucapan-ucapan orang yang tidak benar
itu; mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka semua yang disajikan oleh
orang-orang kafir. Anak-anak ini menerima sepenuh hati semua yang diberikan oleh orang-orang
kafir ini. Sehingga dengan perjalanan waktu pemikiran-pemikiran kotor itu mulai
menjalar ke seluruh tubuhnya, sendi-sendinya semakin menghujam, mulai menyerang
pemikiran yang baik serta merealisasikan apa yang menjadi rencana dan keinginan
orang-orang kafir.
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman,
فَلاَ تُطِعِ الْمُكَذِّبِينَ {8}
وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ {
9}
9}
“Maka janganlah kamu ikuti
orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). Mereka ingin supaya kamu
bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu).” (QS. Al-Qalam:
8-9)
وَدَّكَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ
أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
“Sebahagian besar ahli Kitab
menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu
beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata
bagi mereka kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 109)
Demikianlah pemberitahuan dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada kaum muslimin. Mengapa kita kurang
memperhatikannya bahkan –iyadzan billah- sebagian dari kaum
muslimin lebih mempercayai perkataan orang-orang kafir daripada firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufiq-Nya
kepada kita dan seluruh kaum muslimin agar segera menyadari bahaya yang
mengancam keselamatan kita ini.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ الله لِي وَ لَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ, فَا
سْتَغْفِرُوْهُ أَنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHUTBAH
KEDUA
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا
Kaum
muslimin, rahimakumullah
Orang yang mau memperhatikan dampak
buruk yang menimpa para pemirsa tayangan-tayangan yang disajikan orang-orang
kafir itu, dia akan dapati dampak buruk itu begitu banyak, tak terhitung, baik
keburukan pada akidah, keburukan pada sosial kemasyarakatan, perilaku,
pemikiran, dan kejiwaan.
Di antaranya yaitu kerusakan pada
akidah misalnya: menipisnya keyakinan, munculnya keraguan sehingga
mengakibatkan seorang muslim hidup dalam kebimbangan, juga melemahkan akidah al-wala
wal bara (rasa suka dan benci karena Allah) sehingga menyebabkan seseorang
hidup jauh dari rasa cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, jauh dari
rasa cinta kepada agamanya dan cinta kepada sesama muslim serta beralih
mencintai dan menyukai para pelaku keburukan, simbol-simbol kerusakan, dan para
penyerunya. Ditambah lagi adanya seruan secara terang-terangan untuk mengikuti
orang-orang kafir dalam hal akidah, kebiasaan, ritual, dan perayaan-perayaan
mereka.
Sedangkan kerusakan dalam sosial
kemasyarakatan dan penyimpangan perilaku yang disebarkan oleh channel-channel
itu adalah adanya ajakan untuk melakukan perbuatan kriminal dengan menayangkan
tayangan kekerasan, pembunuhan, penculikan, dan perampasan. Adanya seruan yang
mengajak kepada fanatisme untuk melakukan tindak aniaya dan kriminal. Adanya
pembelajaran pencurian, penipuan, dan perbuatan dosa. Tayangan-tayangan tersebut juga
menyerukan untuk melakukan ikhtilath (campur baur antara laki dan
perempuan), menanggalkan hijab, telanjang, perempuan yang menyerupai lelaki
atau sebaliknya, dan lain sebagainya.
Cukuplah menjadi sebuah keburukan
akibat dari tayangan-tayangan itu yaitu engkau melalaikan kewajiban-kewajiban
dan berbagai perbuatan taat, terutama shalat lima waktu yang merupakan salah
satu rukun Islam. Dan masih banyak lagi dampak buruknya yang tidak mungkin
dihitung. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًا {15}
وَأَكِيدُ كَيْدًا {16} فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا {17}
“Sesungguhnya orang kafir itu
merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Aku pun membuat
rencana (pula) dengan sebenar-benarnya. Karena itu beri tangguhlah orang-orang
kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu berang sebentar.” (QS.
Ath-Thariq: 15-17)
Inilah sebagian kegiatan yang
dilakukan dan tujuan yang ingin digapai oleh orang-orang kafir. Lalu apa
kewajiban kita?
Layakkah bagi seorang muslim untuk
mendengarkan makar, keburukan, dan kedustaan mereka?
Layakkah bagi seorang untuk
membiarkan dirinya dan keluarganya duduk menyaksikan apa yang mereka sebarkan?
Layakkah bagi seseorang muslim
memilih untuk diri dan keluarganya suatu kehinaan, perbuatan tercela?
Sesungguhnya Allah telah
memperingatkan kepada hamba-hamba-Nya untuk tidak condong kepada orang-orang
kafir, dan telah menjelaskan besarnya keburukkan mereka, juga menjelaskan jalan
keselamatan, yaitu berpegang kepada agama Allah, mengikuti sunah Rasul-Nya, dan
bersabar di atasnya, sampai menghadap kepada-Nya.
Terima Kasih Telah Berkunjung
Judul: Selamatkan Generasi Muda dari Para Perusak
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Selamatkan Generasi Muda dari Para Perusak ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda
Judul: Selamatkan Generasi Muda dari Para Perusak
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link DOFOLLOW yang menuju pada artikel Selamatkan Generasi Muda dari Para Perusak ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda
No comments:
Post a Comment