Makalah Pentingnya Bahasa Inggeris



BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Jika Anda sedang belajar bahasa Inggris di sebuah perguruan tinggi, sekolah atau lembaga pendidikan lebih lanjut, Anda bergabung dengan sekitar satu miliar orang lainnya di seluruh dunia yang terlibat dalam pengejaran yang sama. Namun, karena Anda mencoba untuk menghafal tata bahasa yang tepat, dan mencoba untuk menghindari kesalahan umum untuk mahasiswa yang mempelajari bahasa Inggris, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda dapat belajar bahasa Inggris di tempat pertama.


Bahasa memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Satu berusaha untuk memperoleh, mempelajari dan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, dan sekaligus sebagai simbol sosial kemanusiaan. Dengan menggunakan bahasa seseorang bisa membuat pernyataan, menyampaikan fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan sesuatu, dan menjaga hubungan sosial antara para pengguna bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan bahasa, orang dapat mengekspresikan ide-ide mereka, perasaan, dll informasi melalui komunikasi.

Di negara berkembang seperti seperti Indonesia, Inggris memiliki peran vital dalam semua aspek kehidupan, khususnya dalam sains dan teknologi. Selain itu, dapat digunakan untuk mengembangkan hubungan dalam forum internasional, untuk membaca buku bahasa Inggris (terutama untuk siswa dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi / universitas), untuk mempererat hubungan antar bangsa-bangsa di dunia, dll Sebagai siswa, kita belajar bahasa Inggris dimaksudkan untuk memperoleh berbagai pengetahuan, untuk memahami dan memahami buku teks belajar dalam bahasa Inggris, untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, dan siap masuk ke universitas, sebagai salah satu persyaratan tes bagi siswa SMA senior (SMA), dll Melihat peran penting di atas bahasa Inggris, itulah sebabnya bahasa Inggris amat penting untuk memahami dan menguasai oleh setiap orang di seluruh dunia sejak tahun sebelumnya.


Sebagai bahasa global atau universal, bahasa Inggris tidak hanya memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan setiap orang di seluruh dunia, tetapi juga bisa mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik. Selain itu, kami juga harus menyadari bahwa negara-negara barat memainkan peran luar biasa dalam mengembangkan dan menjaga ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, jika kita ingin menjadi ilmuwan terampil, ahli bahasa, dan mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia, kita harus memahami, menguasai dan mempelajari bahasa yang mereka gunakan, yaitu bahasa Inggris.

Terakhir, jika Anda belajar bahasa Inggris di sekolah, perguruan tinggi atau universitas, ingat bahwa mendapatkan nilai 'A' dalam bahasa Inggris hampir tidak berharga, dalam hal komunikasi, jika Anda tidak dapat berbicara bahasa. Disampaikan Bahasa Inggris digunakan dalam karir terbaik, universitas terbaik, dan semakin banyak digunakan di wawancara kerja. Jadi suka atau tidak, bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat penting untuk belajar bagaimana berbicara.

Bahasa Inggris diucapkan sebagai bahasa pertama oleh sekitar 375 juta, sebagai bahasa kedua oleh banyak orang dan sebagai bahasa asing oleh sekitar 750 juta. Ini memiliki status resmi atau khusus di sedikitnya 70 negara dan sedang dipelajari oleh sekitar satu miliar orang. Angka-angka ini sendiri membuat bahasa Inggris penting untuk belajar.

1.      Pariwisata, tujuan wisata utama seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia semua menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Selain itu, negara-negara Inggris bahkan non-berbahasa sering menawarkan layanan wisata dalam bahasa Inggris.
2.      Media, Sebagian besar, musik film di dunia dan buku-buku dalam bahasa Inggris. Anda dapat pengalaman media ini tangan pertama tanpa mendapatkan terjemahan yang tidak sempurna di jalan.
3.      Internet, Mengetahui bahasa memfasilitasi penggunaan World Wide Web karena sebagian besar informasi dunia disimpan dan halaman web dalam bahasa Inggris.
4.      Bisnis, Ketika seorang manajer Jepang, produsen dan pelanggan Meksiko Prancis bertemu di lokasi internasional, mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris, karena itu telah menjadi bahasa dunia untuk bisnis.







BAB II
PEMBAHASAN

1. Pentingnya Bahasa Inggris
Tidak ada yang menyangkal pentingnya bahasa Inggris pada saat ini sebagai bahasa global. Hal ini jelas bahwa bahasa Inggris telah menjadi lebih dominan di seluruh dunia. Di beberapa negara digunakan sebagai bahasa ibu dan negara-negara lain belajar sebagai bahasa kedua di sekolah mereka. Hal ini membuat luas bahasa Inggris. Selain itu, banyak alasan yang memberikan kontribusi terhadap meningkatnya penyebaran bahasa Inggris. Misalnya, menggunakannya untuk komunikasi antara orang di seluruh dunia, dan juga, itu adalah bahasa zaman modern. Di sisi lain, bahasa Inggris adalah bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak ada keraguan bahwa, Inggris adalah bahasa komunikasi antara orang dengan budaya yang berbeda. Itu juga merupakan bahasa komputer yang membantu untuk berkomunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia melalui teknologi internet dan e-mail. Orang yang tahu bahasa Inggris dapat menangani dengan internet, yang menganggap informasi dan revolusi komunikasi. Dan juga salah satu alasan yang memberikan kontribusi terhadap penyebaran bahasa Inggris itu, adalah bahasa era modern. Dimana orang yang menggunakannya dalam berbagai bidang kehidupan seperti, ekonomi, kedokteran e-commerce, dan penerbangan. Selain itu, adalah bahasa yang digunakan dalam pariwisata dan perjalanan. Ini motif alasan orang untuk belajar bahasa Inggris.

Salah satu alasan utama mengapa bahasa Inggris dominan di saat ini, menggunakannya dalam bidang pendidikan dengan universitas dan institut dan, mereka menggunakannya dalam penelitian ilmiah. Hal ini telah menjadi adendum penguasaan saham individu ilmiah. Di sisi lain, Inggris merupakan persyaratan penting dalam pekerjaan pemerintah yang paling dan swasta.

Hal ini cukup jelas bahwa bahasa Inggris telah menjadi kebutuhan hari ini. Kita membutuhkannya dalam berbagai bidang kehidupan. Bahasa Inggris telah menjadi lebih mudah untuk belajar lebih dari sebelumnya dengan ketersediaan berbagai sumber untuk membantu orang belajar dengan sangat mudah. Seperti Internet, buku dan lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh dunia. Tujuan ini layak memerlukan menggunakan bahasa Inggris. Semuanya akan lebih mudah bagi Anda, dan Anda akan dapat mencapai lebih dari apa yang ingin Anda capai, jika Anda berbicara bahasa Inggris dengan baik. Sebagian besar kesuksesan Anda di AS akan tergantung pada kemampuan Anda untuk berkomunikasi dengan orang-orang dalam bahasa Inggris. Akan ada waktu ketika Anda perlu tahu bagaimana menggunakan mesin, memperoleh informasi mengenai mendapatkan pekerjaan, atau meyakinkan orang lain ide-ide Anda. Untuk mencapai tujuan Anda perlu bahasa Inggris. Siswa terus berbagi ide dan informasi dalam percakapan informal. Jika Anda kehilangan percakapan ini, peluang Anda untuk sukses profesional dan pribadi akan terbatas dibandingkan dengan rekan-rekan Anda.

2. Cara Meningkatkan Bahasa Inggris
Ini adalah beberapa cara sederhana untuk siapa saja yang tertarik untuk meningkatkan bahasa Inggris mereka. Saya sendiri mencoba untuk memperbaiki dalam bahasa ini setiap hari. Selalu ada begitu banyak untuk belajar dan dapat benar-benar menyenangkan! Anda hanya perlu memiliki gairah dan antusiasme untuk lebih sendiri.

1.      Ini adalah apa yang kebanyakan orang akan menyarankan: baca. Baca apa saja dalam bahasa Inggris. Anda dapat membaca buku cerita, koran, majalah, blog, komik, buku pelajaran bahasa Inggris, instruksi dan bahan pada paket makanan, iklan, dll Untuk buku cerita, jangan memaksakan diri untuk membaca sesuatu yang terlalu sulit atau sesuatu yang Anda tahu Anda tidak akan nikmati. Jadikan membaca menyenangkan! Baca buku yang Anda ENJOY membaca. Saya suka membaca buku-buku yang membosankan saya juga.
2.       Menonton film dengan sub judul bahasa Inggris. Ini akan menjadi cara favorit Anda belajar bahasa Inggris. Anda tidak hanya bisa memiliki waktu yang menyenangkan menonton film, Anda akan belajar kata-kata baru pada waktu yang sama dan tahu bagaimana melafalkan mereka! Biasanya, Anda bisa mendapatkan film dengan sub judul bahasa Inggris di DVD.
3.       Dengarkan lagu-lagu bahasa Inggris. Baca lirik saat Anda mendengarkan lagu. Dengarkan lagu favorit anda dan bernyanyi bersama mereka.
4.       Memulai sebuah blog dalam bahasa Inggris. Ini adalah salah satu cara bagi Anda untuk berlatih menulis Anda. Blog pada sesuatu yang Anda sukai. Jika anda penggemar film, membuat blog dan menulis tentang film favorit Anda, karakter favorit Anda, apa yang Anda pikirkan dapat ditingkatkan di film, film apa yang baru untuk mengharapkan tahun depan, dll Selain itu blogging, cobalah bergabung dengan forum online, melakukan chatting online dan banyak lagi.




5.      Jika Anda tidak ingin mempertahankan blog, mengapa tidak menulis ke sahabat pena? Akan lebih menyenangkan memiliki sahabat pena dari negara yang berbeda! Anda gunakan untuk menulis untuk orang lain dari Yugoslavia AS, Jerman, Meksiko, dan bahkan. Saya ingat perasaan gembira ketika saya melihat surat-surat dengan perangko asing di dalam kotak surat saya. Jika Anda tidak ingin menghabiskan terlalu banyak uang pada perangko, kemudian mendapatkan sahabat pena lokal.
6.      Tulislah dalam buku harian Anda / jurnal dalam bahasa Inggris. Di sinilah Anda bisa menulis apa pun di dalamnya. Tetapi jika Anda menulis sesuatu yang tidak ingin orang lain membaca, pastikan Anda menyembunyikannya di suatu tempat yang aman! Atau cobalah untuk tidak menulis ofensif apa pun dalam kasus seseorang menemukannya. Anda juga dapat menulis tentang hal-hal netral seperti tempat-tempat Anda pergi hari itu, apa yang Anda makan, siapa Anda bertemu, apa yang Anda lakukan, dll
7.       Jadilah sahabat dengan kamus bahasa Inggris yang baik. Anda dapat menggunakan Oxford, Collins, Cambridge, dll Beli kamus yang Anda merasa nyaman dengan dan USE itu setiap saat. Tetap di samping Anda ketika Anda membaca. Saya selalu menempatkan saya Oxford favorit kamus samping saya ketika saya sedang membaca. Jadi ketika saya tersandung pada kata yang saya tidak tahu, aku tidak perlu bangun dan melihat sekeliling untuk itu. Itu benar ada di sisiku. Jadi, saya tidak ada alasan untuk tidak mencari kata up!
8.      Berbicara bahasa setiap kali Anda bisa. Berbicaralah dengan teman dan keluarga. Anda juga bisa menyanyi bersama untuk lagu bahasa Inggris! Coba karaoke! Jangan malu untuk mencoba berbicara bahasa. Jangan takut bahwa orang lain akan menggoda Anda. Bahkan, mereka akan mengagumi kasih atas keberanian dan kepercayaan diri.
9.      Belajar kata baru setiap hari. Jauhkan notebook kosakata Anda sendiri dan menulis kata baru dan artinya dalam setiap hari. Lihat sesering mungkin sehingga kata-kata baru akan menempel di kepala Anda.






BAB III
KESIMPULAN

Bahasa Inggris adalah bahasa dunia dan juga banyak digunakan bahasa di internet. Hampir setiap buku bahasa telah diterjemahkan versi bahasa Inggris. Sehingga mudah untuk mendapatkan informasi dunia jika Anda tahu bahasa Inggris.

Bahasa Inggris adalah penting bagi saya karena bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Kita harus mempersiapkan diri menghadapi era globalisasi. Saat ini, banyak perusahaan merekrut karyawan mereka dengan uji kemampuan dalam bahasa Inggris. Kita bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dan lebih di Internet, tetapi informasi 80% di Internet menggunakan bahasa Inggris. Saya pernah mendengar bahwa orang cerdas adalah orang yang bisa menggunakan bahasa tertentu.

Orang harus tahu beberapa bahasa, minimal mereka dapat menggunakan dua bahasa, bahasa Nasional dan bahasa Internasional. Bahasa nasional adalah untuk komunikasi untuk sesama bangsa dan bahasa internasional untuk komunikasi kepada orang-orang dari negara lain. bahasa daerah adalah penting untuk berkomunikasi dengan orang dari daerah yang sama, tetapi saat ini kita jarang menggunakan bahasa daerah.





DAFTAR PUSTAKA




Membuat Jaringan Adhoc

TUGAS KELOMPOK JARINGAN KOMPUTER “Membuat Jaringan Adhoc
KELOMPOK “AA”
Fahmi Rizal (1312501370) No Absen : 31
Fazlur Rahman (1312501545) No Absen : 33
Muhammad Akbar (1312500703) No Absen : 26
Idayat (1312504150) No Absen : 52




Langkah Pertama
                                                     


                                                                   Lalu Pilih Next
                                                                                       


Isi Form yg Tersedia : 
                                                                                                











Network Name : Isikan alamat wifi yg akan dibuat , misal “wifi jarkom”
Security Tipe : Silahkan Pilih tingkatan keamanan yg akan digunakan , bisa WEP atau WPA2-Personal. Bisa juga “No Authentication(Open)” maksudnya wifi yg dibuat tidak diberi password , jadi semua orang dapat terhubung dengan wifi anda.
Security Key : isi kotak ini dengan password dan minimal 8 karakter jika memilih WEP atau WPA2, namun bila memilih “No Authentication(Open)” berarti tidak perlu memasukan password.
Centang pada Save this network
Jika selesai mengisi form , lalu pilih next , tunggu beberapa saat hingga wifi siap digunakan.
contoh wifi yg sukses dibuat


Lalu untuk mengecek lihat icon wifi pada taksbar sebelah kanan dekstop . Klik icon tersebut               



Kemudian akan muncul gambar seperti berikut



Nah, jika nama wifi yang dibuat telah tampil berarti kita telah berhasil membuat wifi. Secara otomatis komputer kita telah connect dengan wifi yg kita buat , dan dapat terdeteksi di komputer lain.

Untuk melakukan kegiatan bersama (share data, share internet) laptop lain harus menghubungkannya dengan wifi yg kita buat tadi.

Makalah Belajar dan Pembelajaran


MAKALAH
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP ARUS LISTRIK






 


DISUSUN OLEH
KELOMPOK V:
1.      AS’AD FURQON SYADZILI
2.      NURUL KHAERANI
3.      NURUL AZMI
4.      ABDUL KADIR JAELANI
5.       RUSMINAH


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP)
MATARAM
2012







KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah  ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis meyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu diharapkan saran dan keritik dari para pembaca yang sifatnya membangun untuk kesampurnaan makalah berikutnya.

      Wassalam
                                                                              Mataram,         April  2012


                                                                                              Penulis








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A.         Latar  Belakang ..................................................................................... 1
B.         Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.         Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................. 3
A.         Pengertian Pendekatan Ketrampilan Proses .......................................... 3
B.         Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses............................................. 4
C.         Bentuk dan pelaksanaan pendekatan keterampilan proses (PKP)........ 12
D.         Langkah-langkah melaksanakan keterampilan proses........................... 15
E.          Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam
Pembelajaran Fisika Pada Konsep  Arus Listrik................................... 17

BAB III PENUTUP........................................................................................... 22
A.         Kesimpulan........................................................................................... 22
B.         Saran..................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA








BABI
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang Masalah
Masalah pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks, karena terkait dengan masalah kuantitas, masalah kualitas, masalah relevansi dan masalah efektivitas. Masalah kuantitas timbulsebagai akibat hubungan antara pertumbuhan sistem pendidikan dan pertumbuhan penduduk.Masalah kualitas adalah masalah bagaimana meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Masalah kualitas pendidikan merupakan masalah yang cukup serius di dalam rangka kelangsungan hidup brbangsa dan bernegara, dakam konteks hubungan bangsa dengan beradapan dunia. Penanganan masalah aspek kualitas berhubungan erat dengan penanganan aspek kuantitas, oleh karenannya perlu ada keseimbangan antara keduanya.Masalah relevansi timbul dari hubungan antara sistem pendidikan dan pembangunan nasional, dan harapan masyarakat tentang peningkatan output pendidikan. Masalah efektivitas merupakan masalah kemampuan pelaksanaan pendidikan. Sedangkan masalah efisiensi pada hakekatnya juga merupakan masalah pengelolaan  pendidikan. Sehubungan dengan aspek permasalahan aspek di atas pemerintah telah banyak melakukan serangkaian kegiatan secara terus menerus melalui tahapan pembangunan di bidang pendidikan. Kesemunya diarahkan pada pencapaian peningkatan mutu pendidikan atau menyangkut aspek kualitas pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka pembangunan pendidikan sekarang harus mengalami perubahan. Misalnya penyampaian pelajaran tidaklah cukup dengan mengutarakan secara tulisan saja. Ini berarti bahwa sistem intruksional menghendaki para pengajar berusaha menjadikan keterlibatan mental maupun fisik siswa dalam proses pengajaran. Sehingga pengajaran yang efektif dan berhasil guna dapat tercapai untuk menunjang pencapaian tujuan. Hal ini menuntut pihak pengajar sedapat mungkin mencari pola organisasi pengajaran yang tepat sebagai alternatif yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan. Salah satu acuannya adalah analisis materi atau strukturisasi konsep.Untuk mewujudkan harapan tersebut di atas, perlu dilakukan pembaharuan pendidikan yang dituangkan dalam berbagai program pembaharuan pendidikan. Misalnya perubahan kurikulum, pemberdayaan guru-guru bidang studi melalui penataran, pengadaan buku-buku paket serta pemilihan metode dan pendekatan pengajaran yang tepat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Pendekatan Keterampilan Proses ?
2.      Bagaimana Hakekat Pendekatan Keterampilan Proses?
3.      Bagaimanakah penerapan pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar
4.      Apakah penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pengajaran fisika berpengaruh atau efektif  terhadap prestasi belajar siswa
5.      Bagaimanakah bentuk- bentuk penerapan pendekatan keterampilan proses?
6.      Bagaimanakah langkah- langkah dalam pelaksanaan pendekatan keterampilan proses?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan keterampilan proses berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
2.      Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan prestasi belajar
3.      Untuk mengetahui bentuk- bentuk penerapan pendekatan keterampilan proses
4.      Untuk mengetahui langkah- langkah penerapan pendekatan keterampilan proses







BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Pendekatan Ketrampilan Proses
Keterampilan proses merupakan kemampuan siswa untuk mengelola (memperoleh) yang didapat dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut” (Azhar, 1993: 7)
Sedangkan “menurut Conny (1990 : 23) pendekatan keterampilan proses adalah pengembangan sistem belajar yang mengefektifkan siswa (CBSA) dengan cara mengembangkan keterampilan memproses perolehan pengetahuan sehingga peserta didik akan menemukan, mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai yang dituntut dalam tujuan pembelajaran khusus”.
Berdasarkan uraiaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan kemampuan dasar berupa mental fisik, dan sosial untuk menemukan fakta dan konsep  maupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar mengajar yang telah mengaktifkan siswa (CBSA) sehingga mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik.
“Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pembelajaran yang menakankan pada proses belajar mengajar yang menuntut aktivitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta dapat menerapkannya dalam  kehidupan sehari-hari” (Mulyasa, 2005 : 99). Pendekatan keterampilan proses terjadi apabila siswa dapat menerapkan dan mengalami apa yang sedang terjadi atau yang dialaminya atau pengalaman sesungguhnya.
Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksud dengan pendekatan keterampilan proses dalam penegasan istilah ini adalah suatu pendekatan pembelajaran yang semata-mata menekankan pada siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan yang diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar IPA agar kreatifitas yang adadalam diri siswa dapat dikembangkan seperti keterampilan mengamati, mengkomunikasikan dan menyimpulkan apa yang dilakukannya serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dimiyati (2002: 138) mengatakan bahwa pendekatan keterampilan proses dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa adalah :
·         Pendekatan keterampilan proses memberikan kepada pengertian yang tepat tentang hakekat ilmu pengetahuan siswa dapat mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti fakta dan konsep ilmu pengetahuan.
·         Mengajar dengan keterampilan proses berarti memberi kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan.
·         Menggunakan keterampilan proses untuk mengajar ilmu pengetahuan membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.
Dari pembahasan tentang pengertian keterampilan proses (PKP) dapat diartikan bahwa pendekatan keterampilan proses dalam penerapannya secara langsung memberikan kesempatan siswa untuk secara nyata bertindak sebagai seorang ilmuan karena penerapan pendekatan keterampilan proses menekankan dalam memperoleh ilmu pengetahuan siswa hendaknya menanamkan sikap dan nilai sebagai seorang ilmuan.

B.     Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses
Mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian peristiwa yang dirancang oleh guru dalam memberikan dorongan kepada siswa belajar. Belajar  bersifat individual dan sebagai pendorong setiap siswa memperoleh pengaruh dari luar dalam proses belajar dengan kadar yang berbeda-beda, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Oleh karena itu hasil belajarpun berbeda-beda. Meskipun pengaruh pengajaran yang diterima bersifat individual tetapi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan secara kelompok (klasikal), namun guru tetap dituntut bagaimana siswa dapat belajar secara optimal sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing siswa.
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, maka dalam pendidikan sudah saatnya meninggalkan cara belajar yang tradisional. Begitu pula cara mengajar yang konvensional. Proses belajar DDCH (Duduk, Dengar, Catat, dan Hafal) dinilai tidak efektif dan efisien untuk membina siswa menjadi manusia kreatif kelak.Belajar yang optimal dapat dicapai bila siswa aktif dibawah bimbingan guru yang aktif pula. Cara dalam mengaktifkan siswa belajar salah satunya adalah konsep CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif – Student Active Learning).Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) pada hakekatnya merupakan suatu konsep dalam mengembangkan keaktifan proses belajar mengajar baik dilakukan oleh guru maupun siswa .
Jadi dalam CBSA tampak jelas adanya guru aktif mengajar disatu pihak, dan siswa aktif belajar di lain pihak. Konsep ini bersumber dari teori kurikulum yang berpusat pada anak (Child Centered Curriculum). Penerapannya berlandaskan kepada teori belajar yang menekankan  pentingnya belajar melalui proses mengalami untuk memperoleh pemahaman atau insight (teori gestalt). (Muhamad Ali, 1983 :68).Dengan perkataan lain, keaktifan dalam CBSA mengarah keaktifan mental, meskipun untuk mencapai ini dalam banyak hal dipersyaratkan keterlibatan langsung dalam berbagai hal atau bentuk keaktifan fisik. (Raka Joni, 1980 : 20).Salah satu pendekatan pengajaran yang mempunyai kadar CBSA tinggi dalam pengajaran IPA adalah pendekatan keterampilan proses, pendekatan ini merupakan penyempurnaan dari pendekatan faktual dan pendekatan konsep. Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah kepada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Pendekatan keterampilan proses sebagai pendekatan yang menekankan pada pertumbuhan dan pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik agar mereka mampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat baik berupa fakta, konsep, maupun pengembangan sikap dan nilai. (Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, 2000 : 77-78).
Sejalan dengan asumsi di atas, maka belajar-mengajar dipandang sebagai suatu proses yang harus dialami oleh setiap peserta didik atau siswa. Belajar mengajar tidak hanya menekankan kepada apa yang dipelajari, tetapi juga menekankan bagaimana ia harus belajar. Para guru dapat menumbuhkan dan mengembangkan potensi, kemampuan dan keterampilan-keterampilan peserta didik sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya. Pendekatan Proses (pendekatan keterampilan proses) ini senada dengan pendekatan inkuari, karena memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu : a) mendambakan aktivitas siswa untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber (misalnya dari observasi, eksperimen dan sebagainya); b) guru tidak dominan melainkan selaku organisator dan fasilitator.
Pendekatan ini disebut pendekatan proses karena memiliki ciri-ciri khusus yang berkenaan dengan proses pengolahan informasi  yaitu 1) ilmu pengetahuan tidak dipandang sebagai produk semata, tetapi dan terutama seagai proses; 2) anak didik dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan memproses informasi dalam pikirannya sesuai dengan langkah-langkah metode ilmiah. Misalnya terampil dalam observasi termasuk pengukuran (panjang, lebar, waktu, ruang, berat) keterampilan mengklasifikasi termasuk membedakannya berdasarkan berbagai aspek (bentuk, warna, berat dan sebagainya). Siswa juga  dilatih untuk membuat hipotesis dan mengujinya melalui eksperimen. (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992:38).
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri   fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian, keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan sikap dan nilai. Seluruh irama gerak atau tindakan dalam proses belajar mengajar seperti ini akan menciptakan kondisi cara belajar siswa aktif. Inilah sebenarnya yang dimaksud dengan pendekatan proses. (Conny Semiawan dkk, 1985 :18). Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendekatan keterampilan proses adalah kegiatan belajar mengajar dengan penekanan pengembangan keterampilan  peserta didik dalam memproses informasi sehingga ditemukan  hal-hal yang baru dan bermanfaat baik berupa fakta, konsep, sikap dan nilai.
Sehubungan dengan kerangka berpikir dalam pendekatan keterampilan proses bahwa  pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran IPA (Fisika, biologi) itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah yang juga harus dikembangkan oleh peserta didik sebagai pengalaman yang bermakna yang menjadi bekal perkembangan diri selanjutnya. Tujuan belajar dari pendekatan keterampilan proses  adalah memperoleh pengetahuan suatu cara untuk melatih kemampuan-kemampuan intelektualnya dan merangsanag keingintahuan serta dapat memotivasi kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan yang baru diperolehnya. (Lambang Subagiyo, 2002:1).Conny Semiawan dkk, merinci alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari :
1.      Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.Untuk mengatasi hal tersebut, siswa diberi bekal keterampilan proses yang dapat mereka gunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan tanpa tergantung dari guru.
2.      Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkrit, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang benar-benar nyata. Tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan situasi menggiring anak untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep sendiri.
3.      Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen, penemuannya bersifat relatif. Suatu teori mungkin terbantah dan ditolak setelah orang mendapatkan data baru yang mampu membuktikan kekeliruan teori yang dianut. Muncul lagi, teori baru yang prinsipnya mengandung kebenaran yang relatif. Jika kita hendak menanamkan sikap ilmiah pada diri anak, maka anak perlu dilatih untuk selalu bertanya, berpikir kritis, dan mengusahakan kemungkinan-kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah. Dengan perkataan lain anak perlu dibina berpikir dan bertindak kreatif.
4.      Dalam proses belajar mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak anak didik. Konsep disatu pihak serta sikap dan nilai di lain pihak harus disatu kaitkan. (Conny Semiawan dkk, 1985 : 15-16) Pengembangan pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu upaya yang penting untuk memperoleh keberhasilan belajar yang optimal. Materi pelajaran akan lebih mudah dikuasai dan dihayati oleh siswa bila siswa sendiri mengalami peristiwa belajar tersebut. Selain itu, tujuan pendekatan proses ini adalah :
a.       Memberikan motivasi belajar kepada siswa karena dalam keterampilan proses ini siswa dipacu untuk senantiasa berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
b.      Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajari siswa karena hakikatnya  siswa sendirilah yang mencari fakta dan menemukan konsep tersebut
c.       Untuk mengembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan hidup dimasyarakat sehingga antara teori dengan kenyataan hidup akan serasi.
d.      Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup di dalam masyarakat sebab siswa telah dilatih untuk berpikir logis dalam memecahkan masalah
e.       Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab dan rasa kesetiakawanan sosial dalam menghadapi berbagai problem kehidupan. (Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, 2000 : 78).
Selanjutnya Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati mengemukakan kemampuan yang dikembangkan dalam keterampilan proses yang antara lain :
1.      Pengamatan, yaitu keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan indera
2.      Menggolongkan (mengklasifikasikan), yaitu keterampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep, nilai atau kepentingan tertentu. Untuk membuat penggolongan perlu ditinjau persamaan dan perbedaan antara benda, kenyataan, konsep sebagai dasar penggolongan
3.      Menafsirkan (menginterpretasikan), yaitu keterampilan menafsirkan sesuatu berupa benda, kenyataan, peristiwa, konsep dan informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan, penghitungan, penelitian atau eksperimen.
4.      Meramalkan, yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan, pola tertentu, hubungan antar data, atau informasi. Misalnya, berdasarkan pengalaman tentang keadaan cuaca sebelumnya, siswa dapat meramalkan keadaan cuaca yang akan terjadi.
5.      Menerapkan (aplikasi) yaitu menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori dan keterampilan. Melalui penerapan hasil belajar dapat dimanfaatkan, diperkuat, dikembangkan atau dihayati.
6.      Merencanakan penelitian, yaitu keterampilan yang amat penting karena menentukan berhasil tidaknya melakukan penelitian. Keterampilan ini perlu dilatih karena selama ini pada umumnya kurang diperhatikan dan kurang terbina.
7.      Mengkomunikasikan, yaitu keterampilan menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan. (Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, 2000 : 79).
Sementara itu Hendro Darmodjo dan Jenny RE. Kaligis merinci keterampilan-keterampilan proses dalam pendidikan IPA  itu meliputi :
1.      Keterampilan mengobservasi, yang meliputi kemampuan untuk dapat “membedakan”, “menghitung” dan “mengukur” termasuk mengukur  suhu, panjang, luas, berat dan waktu.
2.      Keterampilan mengklasifikasi, yang meliputi menggolong-golongkan atas dasar aspek-aspek tertentu, serta kombinasi antara menggolongkan dengan mengurutkan.
3.      Keterampilan menginterpretasi, termasuk menginterpretasi data, grafik, maupun mencari pola hubungan yang terdapat dalam pengolahan data.
4.      Keterampilan memprediksi, termasuk membuat ramalan atas kecenderungan yang terdapat dalam pengolahan data
5.      Keterampilan membuat hipotesis, meliputi kemampuan berpikir deduktif dengan menggunakan konsep-konsep, teori-teori maupun hukum-hukum IPA yang telah dikenal.
6.      Keterampilan mengendalikan variabel, yaitu upaya mengisolasi variabel yang tidak diteliti sehingga adanya perbedaan pada hasil eksperimen adalah dari variabel yang diteliti.
7.      Keterampilan merencanakan dan melakukan penelitian, eksperimen yang meliputi penetapan masalah, membuat hipotesis, menguji hipotesis
8.      Keterampilan menyimpulkan atau inferensi, yaitu kemampuan menarik kesimpulan dari pengolahan data
9.      Keterampilan menerapkan atau aplikasi, atau menggunakan konsep atau hasil penelitian ke dalam perikehidupan dalam masyarakat
10.   Keterampilan mengkomunikasikan, yaitu kemampuan siswa untuk dapat mengkomunikasikan pengetahuannya, hasil pengamatan, maupun penelitiannya kepada orang lain baik secara lisan maupun secara tertulis. (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992:52). 

Ø  Pentingnya Pendekatan Keterampilan Proses
Menurut Dimiyati, mengatakan bahwa pendekatan keterampilan proses (PKP) perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
1.      Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
2.      Pengalaman intelektual emosional dan fisik dibutuhkan agar didapatkan agar hasil belajar yang optimal
3.      Penerapan sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ini. (Dimiyati, 2002: 137)
Pembinaan dan pengembangan kreatifitas berarti mengaktifkan murid dalam kegiatan belajarnya. Untuk itu cara belajar siswa aktif (CBSA) yang mengembangkan keterampilan proses yang dimaksud dengan keterampilan di sini adalah kemampuan fisik dan mental yang mendasar  sebagai penggerak kemampuan-kemampuan lain dalam individu.
Sedangkan Conny (1990 : 14). mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang melandasi perlu diterapkan pendekatan keterampila proses (PKP) dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
a.       Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.
b.      Para ahli psikologi umumnya berpendapat bahwa anak-anak muda memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh kongkrit.
c.       Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat relatif benar seratus persen penemuannya bersifat relatif 
d.      Dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak dilepaskand ari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.
1.      Pola Pelaksanaan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP)
Dalam pola pelaksanaan keterampilan proses, hendaknya guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.      Asas pelaksanaan keterampilan proses
Menurut (Azhar, 1993) dalam melaksanakan pendekatan keterampilan proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·         Harus sesuai dan selalu berpedoman pada tujuan kurikuler, serta pembelajaran yang berupa TPU dan TPK.
Harus berpegang pada dasar pemikiran bahwa semua siswa mempunyai kemampuan (potensi) sesuai dengan kudratnya.
·         Harus memberi kesempatan, penghargaan dan movitasi kepada peserta didik untuk berpendapat, berfikir dan mengungkapkan perasaan dan pikiran.
·         Siswa pembinaan harus berdasarkan pengalaman belajar siswa.
·         Perlu mengupayakan agar pembina mengarah pada kemampuan siswa untuk mengola hasil temuannya.
·         Harus berpegang pada prinsip "Tut Wuri Handayani". Memperhatikan azas-azas tersebut, nampaknya yang menjadi titik perkenannya adalah siswa itu adalah siswa itu sendiri sebagai subyek didik dan juga guru dalam melaksanakan pendekatan keterampilan proses benar-benar memperkirakan perbedaan masing-masing siswa.
C.    Bentuk dan pelaksanaan pendekatan keterampilan proses (PKP)
Untuk melaksanakan pendekatan keterampilan proses kepada peserta didik secara klasikal. Kelompok kecil ataupun individual. Maka kegiatan tersebut harus mengamati kepada pembangkitan kemampuan dan keterampilan mendasar baik mental, fisik maupun sosial (menurut Funk dalam Dimiyati, 1999). Adapun keterampilan yang mendasar dimaksud adalah :
a.      Mengamati/observasi 
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu keterampilan ilmiah yang paling mendasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan proses yang lain (Funk 1985 dalam Dimiyati, 1909 :142).
Kegiatan mengamati, menurut penulis dapat dilakukan dengan panca indera seperti melihat, mendengar, meraba, mencium dan mengecap. Hal ini sejalan dengan pendapat (Djamarah, 2000 :89). Bahwa "kegiatan mengamati dapat dilakukan peserta didik melalui kegiatan belajar, melihat, mendengar, meraba, mencicip dan mengumpulkan dan atau informasi.
Jadi kegiatan mengamati merupakan tingkatan paling rendah dalam pengembangan keterampilan dasar dari peserta didik, karena hanya sekedar pada penglihatan dengan panca indera. Pada dasarnya mengamati dan melihat merupakan dua hal yang berbeda walaupu sekilas mengandung pengertian yang sama. Melihat belum tentu mengamati, karena setiap hari mungkin peserta didik melihat beraneka ragam tanaman, hewan, benda-benda lain yang ada di sekitarnya, tetapi sekedar melihat tanpa mengamati bagaimana sebenarnya tanaman, hewan tersebut berkembang dari kecil hingga menjadi besar.
b.      Mengklasifikasikan
Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilih berbagai obyek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khsususnya. Sehingga didapatkan golongan atau kelompok sejenis dari obyek yang dimaksud, (Dimiyati, 1999 :142).
Untuk melakukan kegiatan mengkalasifikasik menurut Djamarah adalah "peserta didik dapat belajar melalui proses : mencari persamaan (menyamakan, mengkombinasikan, menggolongkan dan mengelompokkan ( Djamarah, 2000 : 89).
Melalui keterampilan mengklasifikasi peserta didik diharapkan mampu membedakan, menggolongan segala sesuatu yang ada di sekitar mereka sehingga apa yang mereka lihat sehari-harii dapat menambah pengetahuan dasar mereka.
c.       Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai "menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahua dalam bentuk suara, visual atau secara visual" (Dimiyati, 1993:143). Kegiatan mengkomunikasi dapat berkembanga dengan baik pada diri peserta didik apabila mereka melakukan aktivitas seperti: berdiskusi, mendeklamasikan, mendramatikan, bertanya, mengarang, memperagakan, mengekspresikan dan melaporkan  dalam bentuk lisan, tulisan, gambar dan penampilan” (Djamarah, 2000).
Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa mengkomunikasikan bukan berarti hanya melalui berbicara saja tetapi bisa juga dengan gambar, tulisan bahkan penampilan dan mungkin lebih baik dari pada berbicara.
d.      Mengukur
Keterampilan mengukur sangat penting dilakukan agar peserta didik dapat mengobservasi dalam bentuk kuantitatif. Mengukur dapat diartikan "membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan" (Dimiyati, 1999 : 144).
Adapun kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan mengukur peserta didik menurut Conny (1992 :21). Dapat dilakukan dengan cara mengembangkan sesuatu, karena pada dasarnya mengukur adalah membandingkan, misalnya saja siswa membandingkan luas kelas, volume balok, kecakapan mobil dan sebagainya.
Kegiatan pengukuran yang dilakukan peserta didik berbeda-beda tergantung dari tingkat sekolah mereka, karena semakin tinggi tingkat sekolahnya maka semakin berbeda kegiatan pengukuran yang dikerjakan.
e.       Memprediksi
Memprediksi adalah "antisipasi atau perbuatan ramalan tentang sesuatu hal yang akan terjadi di waktu yang akan datang, berdasarkan perkiraan pada pola kecendrungan tertentu, atau hubungan antara fakta dan konsep dalam ilmu pengetahuan" (Dimiyati, 1999: 144).
Menurut (Djamarah, 2000) untuk mengembangkan keterampilan memprediksi dapat dilakukan oleh peserta didik melalui kegiatan belajar antisipasi yang berdasarkan pada kecendrungan/pola. Hubungan antara data, hubungan informasi. Hal ini dapat dilakukan misalnya memprediksi waktu tertibnya matahari yang telah diobservasi, memprediksikan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tertentu dengan menggunakan kendaraan dengan yang berkecepatan tertentu.
Pada prinsipnya memprediksi, observasi dan menarik kesimpulan merupakan tiga hal yang berbeda, hal tersebut dapat dibatasi sebagai berikut : "kegiatan yang dilakukan melalui panca indera dapat disebut dengan observasi dan menarik kesimpulan dapat diungkapkan dengan, mengapat hal itu bisa terjadi sedangkan kegiatan observasi yang telah dilakukan apa yang akan diharapkan".
f.       Menyimpulkan
Menyimpulkan dapat diartikan sebagai "suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu. Objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep dan prinsip yang diketahui (Dimiyati, 1999: 145).
Kegiatan yang menampakkan keterampilan menyimpulkan misalnya: berdasarkan pengamatan diketahui bahwa lilin mati setelah ditutup dengan gelas rapat-rapat. Peserta didik dapat menyimpulkan bahwa lilin bisa menyala apabila ada oksigen. Kegiatan menyimpulkan dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai pengembangan keterampilan peserta didik yang dimulai dari kegiatan observasi lapangan tentang apa yang ada di alam ini.

D.    Langkah-langkah melaksanakan keterampilan proses
Untuk dapat melaksanakan kegiatan keterampilan proses dalam pembelajaran guru harus melakuka  langkah-langkah sebagai berikut:
1.        Pendahuluan atau pemanasan
Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah mengarahkan peserta didik pada pokok permasalahan agar mereka siap, baik mental emosional maupun fisik.
Kegiatan pendahuluan atau pemanasan tersebut berupa:
·         Pengulasan atau pengumpulan bahan yang pernah dialami peserta didik yang ada hubungannya dengan bahan yang akan diajarkan.
·         Kegiatan menggugah dan mengarahkan perhatian perserta didik dengan mengajukan pertanyaan, pendapat dan saran, menunjukkan gambar atau benda lain yang berhubungan dengan materi yang akan diberikan.
2.        Pelaksanaan proses belajar megnajar atau bagian inti
Dalam kegiatan proses pembelajaran suatu materi, seperti yang dikemukakan di depan hendaknya selalu mengikutsertakan secara aktif akan dapat mengembangkan kemampuan proses berupa mengamati, mengklasifikasi, menginteraksikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan dan melaksanakan penelitian serta mengkunikasikan hasil perolehannya yang pada dasarnya telah ada pada diri peserta didik.
Sedangkan menurut Djamarah (2002 :92) kegiatan-kegiatan yang tergolong dalam langkah-langkah proses belajar mengajar atau bagian inti yang bercirikan keterampilan proses, meliputi :
1.      Menjelaskan bahan pelajaran yang diikuti peragakan, demonstrasi, gambar, modal, bangan yang sesuai dengan keperluan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan mengamati dengan cepat, cermat dan tepat.
2.      Merumuskan hasil pengamatan dengan merinci, mengelompokkan atau mengklasifikasikan materi pelajaran yang diserap dari kegiatan pengamatan terhadap bahan pelajaran tersebut.
3.      Menafsirkan hasil pengelompokkan itu dengan menunjukkan sifat, hal dan peristiwa atau gejala yang terkandung pada tiap-tiap kelompok.
4.      Meramalkan sebab akibat kejadian perihal atau peristiwa lain yang mungkin terjadi di waktu lain atau mendapat suatu perlakuan yang berbeda.
5.      Menerapkan pengetahuan keterampilan sikap yang ditentukan atau diperoleh dari kegiatan sebelumnya pada keadaan atau peristiwa yang baru atau berbeda.
6.      Merencanakan penelitian umpamanya mengadakan percobaan sehubungan dengan masalah yang belum terselesaikan.
Mengkomunikasikan hasil kegiatan pada orang lain dengan diskusi, ceramah mengarang dan lain-lain.


E.     Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran Fisika Pada Konsep  Arus Listrik
1.      Materi Pelajaran Arus Listrik
Pada siswa kelas III untuk mata pelajaran IPA-fisika di semester 5 diperkenalkan dengan materi rangkaian listrik, tujuan pelajaran ini siswa mampu menyusun rangkaian listrik tertutup tentang adanya arus listrik pada rangkaian itu dan mampu berhipotesis setelah mengenal ciri-ciri beberapa komponen listrik (GBPP 1994 Fisika edisi 1999). Berdasarkan GBPP 1994 Fisika edisi 1999, bisa penulis kutip pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan sebagai berikut :
1.        Arus listrik mengalir dalam rangkaian tertutup yang didalamnya terdapat sumber listrik.
a.       Arus listrik dapat diukur
1.          Mengenal konsep kuat arus melalui pengukuran arus yang mengalir melalui rangkaian tertutup dengan satu baterai dan satu lampu atau dua baterai dan satu lampu, dan lain-lain.
2.          Menyusun beberapa rangkaian listrik tertutup dengan satu baterai, satu bola lampu dan satu kabel. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi penyebab lampu menyala pada rangkaian itu.
3.          Membahas, sakelar dan sekering sederhana

2.        Beda potensial atau tegangan listrik timbul antara dua titik pada penghantar bila dihubungkan dengan sumber tegangan.          
a.       Untuk menimbulkan perbedaan potensial diantara titik di dalam pengahantar diperlukan sumber arus listrik, misalnya elemen volta, baterai , atau accu.
b.      Mengukur beda potensial berbagai sumber listrik serta mengukur tegangan di antara ujung suatu alat listrik. Misalnya bola lampu dengan voltmeter.
Selanjutnya untuk materi pelajaran tentang arus listrik dan rangkian listrik penulis kutipkan buku tulisan Antoni Idel dan Rudy Haryono, (2000:194-199) sebagai berikut :
1.      Arus                                                                                                                                                  arus listrik. Pada penghantar jenis logam, elektron-elektron bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi.Kuat arus listrik dinyatakan dalam Ampere. Sedangkan untuk mengetahui seberapa kuat arus listrik itu mengalir melalui penghantar, dapat kita gunakan amperemeter (Amp meter). Misalnya kita ingin mengetahui seberapa besar ampere sebuah baterai kering. Maka kita harus mengukurnya menggunakan alat tersebut. Caranya ialah dengan menggunakan lampu pijar. Hasil pengkuran kekuatan arus listrik (ampere) dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
  …Q= IXt…………………….  (2.1)
 Dengan :                                                                          
 I        = kuat arus listrik (Ampere)
 Q     = muatan yang mengalir ( Coulomb)
 t        = waktu (Secon)
2.       Hambatan
Hambatan listrik adalah bilangan yang menyatakan hasil bagi antara beda potensial ujung-ujung penghantar dan kuar arus yang melalui penghantar tersebut. Secara matematis ditulis :
 R= V/I………….(2.2)
Dengan :
R = hambatan listrik (ohm)
V = beda potensial atau tegangan (Volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
Hambatan suatu kawat penghantar (konduktor) dipengaruhi oleh jenis kawat penghantar, panjang kawat penghantar, besar atau luas kawat penghantar, suhu kawat penghantar
Tetapi V/I adalah hambatan R yang  dinyatakan  sebagai   (Halliday dan Resnick , 1977:49):
 R= ρxl/A………………………… (2.7)
Dengan : R = hambatan kawat (W)
L = panjang kawat penghantar  (m)
A = luas penampang kawat penghantar  (m2)
ρ = hambatan jenis kawat (W.m)
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin panjang suatu penghantar semakin besar hambatannya. Semakin luas (besar) ukuran penampangnya, semakin kecil hambatannya. Besar kecilnya hambatan juga dipengaruhi oleh jenis logam penghantar.
3.      Rangkaian Seri dan Paralel
Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian listrik, resistor dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel. Tapi bisa juga disambung dengan cara campuran yaitu paralel dan  seri secara bersama-sama.
a.      Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan (resistor) yang disambungkan secara berturut-turut.
Untuk mengetahui hubungan antara besarnya masing-masing hambatan dengan hambatan penggantinya dalam rangkaian tersebut dapat menggunakan alat ukur voltmeter. Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : 
VAD       = VAB + VBC + VCD ………………………… (2.8)
 I.RAD   = I.R1 + I.R2 + I.R3 ………………………… (2.9)
Rs           =  R1  +  R2  +  R3  ………….……………… (2.10)
 Dengan :Rs = hambatan pengganti untuk susunan seri
  R  = resistor
b.      Rangkaian Paralel
Dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
i =  i1  +  i2  + i3  ……………….. (2.11)
VAB = i1R1 = i2R2 = i3R3 ……….. (2.12)
 VAB  = i . Rp ……………………… (2.13) 
Dengan :  Rp = hambatan pengganti untuk susunan parallel Untuk mengetahui seberapa besar hambatan suatu arus listrik pada konduktor, dapat diketahui dengan menggunakan alat AVO meter (Ampere-Volt-Ohm meter).

 4. Hukum Kirchhoff
 Hukum I Kirchhoff menyatakan Jumlah arus yang menuju suatu titik bercabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik.
Hukum tersebut dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
 S I1 = S I0  ……………………………(2.16)
Dengan :SI1 = jumlah arus menuju titik cabang
S I0 = jumlah arus meninggalkan titik cabang
Tegangan Gerak Listrik Elemen
 Dengan :
 R = resistor (tahanan)
V = voltmeter
S = sakelar
E = baterai
A = amperemeter
Pada gambar di atas terdapat S (Saklar) yang bisa mengubah rangkaian menjadi terbuka (terputus aliran listriknya) dan tertutup (tersambung aliran listriknya). Ketika saklar dalam keadaan terbuka berarti tidak ada arus listrik yang mengalir. Dalam keadaan ini tegangan kutub-kutub baterai lebih besar. Tegangan baterai ketika tidak memberikan arus, nilainya sama dengan tegangan gerak listrik (tgl) baterai. Ketiak saklar dalam keadaan tertutup berarti ada arus listrik yang mengalir. Dalam keadaan ini tegangan kutub-kutub baterai lebih kecil, disebut tergangan jepit yang selalu lebih kecil daripada tgl-nya.Jadi besarnya tgl= E volt, besarnya tegangan jepit = V volt, maka E selalu lebih besar dibandingkan dengan V. Sedangkan resistor (hambatan) di luar baterai disebut hambatan luar (R). Sedangkan hambatan di dalam baterai disebut hambatan dalam (r). Adanya hambatan dalam ini maka di dalam baterai akan kehilangan tegangan (U).
V = E – U……………………. (2.17)
Dengan :U  = tegangan yang hilang Menurut hukum Ohm : Besarnya tegangan yang hilang di dalam baterai adalah :
 U = I x r ………………………. (2.18)
 Besarnya tegangan jepit adalah :
 V = I x R………………………. (2.19)
                                    I x R = E – I x r atau E = I x R + I x r… (2.20)
 E = I ( R + r)    …………………….  (2.21)








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
“Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pembelajaran yang menakankan pada proses belajar mengajar yang menuntut aktivitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta dapat menerapkannya dalam  kehidupan sehari-hari” (Mulyasa, 2005 : 99). Pendekatan keterampilan proses terjadi apabila siswa dapat menerapkan dan mengalami apa yang sedang terjadi atau yang dialaminya atau pengalaman sesungguhnya.
pendekatan keterampilan proses dalam penegasan istilah ini adalah suatu pendekatan pembelajaran yang semata-mata menekankan pada siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan yang diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar IPA agar kreatifitas yang adadalam diri siswa dapat dikembangkan seperti keterampilan mengamati, mengkomunikasikan dan menyimpulkan apa yang dilakukannya serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Saran

1.      Para guru hendaknya mempunyai kemauan yang tinggi untuk melaksanakan pendekatan keterampilan proses melalui program pembelajaran yang terencana, hindari kebiasaan pembelajaran dengan pola duduk, dengar, catat dan hafal.
2.      Hendaknya sekolah dapat melengkapi alat-alat praktik penyediaan laboratorium yang bersih dan aman sehingga pelaksanaan pendekatan keterampilan proses dapat berjalan lancar. Tanpa adanya alat praktik dan laboratorium yang memadai pendekatan keterampilan proses tidak akan berjalan dengan lancer
3.      Setelah melaksanakan proses belajar tersebut, hendaknya sebagai seorang pendidik untukMengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan serta merumuskan hasil yang telah diperolehnya
DAFTAR PUSTAKA

Martin, Kanginan,  2000, Fisika SLTP 3, ,Jakarta, Erlangga
Karttono, Kartini, 1980, Pengantar Metodologi Research, ,Bandung, Alumni
http://www.sarjanaku.com/2011/01/pendekatan-keterampilan-proses-dalam.html         
http://saungwali.wordpress.com/2007/05/23/fisika-konsep-arus-listrik/
Hallliday dan Resnick, 1977, Fisika, Erlangga, Surabaya
Itok, Muhammad. 2006. Fisika SMA Kelas: X, XI, XII. Pressindo: Ypgyakarta.